Selasa, 13 Desember 2011

Abu Sufyan Bin Haris (Habis Gelap terbitlah Terang)

Ia adalah Abu Sufyan bin Harits, dan bukan Abu Sufyan bin Harb ayah Mu'awiyah. Kisahnya merupakan kisah kebenaran setelah kesesatan, sayang setelah benci dan bahagia setelah celaka .... Yaitu kisah tentang rahmat Allah yang pintu-pintu-nya terbuka lebar, demi seorang hamba menjatuhkan diri diharibaan-Nya, setelah penderitaan yang berlarut-larut ... !
Bayangkan, waktu tidak kurang dari 20 tahun yang dilalui Ibnul Harits dalam kesesatan memusuhi dan memerangi Islam ... ! Waktu 20 tahun, yakni semenjak dibangkitkan-Nya Nabi saw. sampai dekat hari pembebasan Mekah yang terkenal itu. Selama itu Abu Sufyan menjadi tulang punggung Quraisy dan sekutu-sekutunya, menggubah syair-syair untuk menjelekkan serta menjatuhkan Nabi, juga selalu mengambil bagian dalam peperangan yang dilancarkan terhadap Islam.
Saudaranya ada tiga orang, yaitu Naufal, Rabi'ah dan Abdullah, semuanya telah lebih dulu masuk Islam. Dan Abu Sufyan ini adalah saudara sepupu Nabi, yaitu putera dari pamannya, Harits bin Abdul Mutthalib. Di samping itu ia juga saudara sesusu dari Nabi karena selain beberapa hari disusukan oleh ibu susu Nabi, Halimatus Sa'diyah.
Pada suatu hari nasib mujurnya membawanya kepada peruntungan membahagiakan. Dipanggilnya puteranya Ja'far dan dikatakannya kepada keluarganya bahwa mereka akan bepergian. Dan waktu ditanyakan ke mana tujuannya, jawabnya ialah:
"Kepada Rasulullah, untuk menyerahkan diri bersama beliau kepada Allah Robbul'alamin .. . !"
Demikianlah ia melakukan perjalanan dengan mengendarai kuda, dibawa oleh hati yang insaf dan sadar ....
Di Abwa' kelihatan olehnya barisan depan dari suatu pasukan besar. Maklumlah ia bahwa itu adalah tentara Islam yang menuju Mekah dengan maksud hendak membebaskannya. Ia bingung memikirkan apa yang hendak dilakukannya. Disebabkan sekian lamanya ia menghunus pedang memerangi Islam dan menggunakan lisannya untuk menjatuhkannya, mungkin Rasulullah telah menghalalkan darahnya, hingga ia bila tertangkap oleh salah seorang Muslimin, ia langsung akan menerima hukuman qishas. Maka ia harus mencari akal bagaimana caranya lebih dulu menemui Nabi sebelum jatuh ke tangan orang lain.
Abu Sufyan pun menyamar dan menyembunyikan identitas dirinya. Dengan memegang tangan puteranya Ja'far, ia berjalan kaki beberapa jauhnya, hingga akhirnya tampaklah olehnya Rasulullah bersama serombongan shahabat, maka ia menyingkir sampai rombongan itu berhenti. Tiba-tiba sambil membuka tutup mukanya, Abu Sufyan menjatuhkan dirinya di hadapan Rasulullah. Beliau memalingkan muka daripadanya, maka Abu Sufyan mendatanginya dari arah lain, tetapi Rasulullah masih menghindarkan diri daripadanya.
Dengan serempak Abu Sufyan bersama puteranya berseru:
"Asyhadu alla ilaha illallah. Wa-asyhadu anna Muhammadar Rasulullah . Lalu ia menghampiri Nabi saw. seraya katanya: "Tiada dendam dan tiada penyesalan, wahai Rasulullah".
Rasulullah pun menjawab:
"Tiada dendam dan tiada penyesalan, wahai Abu Sufyan!"
Kemudian Nabi menyerahkannya kepada Ali bin Abi Thalib, katanya: -- "Ajarkanlah kepada saudara sepupumu ini cara berwudlu dan sunnah, kemudian bawa lagi ke sini".
Ali membawanya pergi, dan kemudian kembali. Maka kata Rasulullah: "Umumkanlah kepada orang-orang bahwa Rasulullah telah ridla kepada Abu Sufyan, dan mereka pun hendaklah ridla pula…!"
Demikianlah hanya sekejap saat…! Rasulullah bersabda:
"Hendaklah kamu menggunakan masa yang penuh berkah…!" Maka tergulunglah sudah masa-masa yang penuh kesesatan dan kesengsaraan, dan terbukalah pintu rahmat yang tiada terbatas....
Abu Sufyan sebetulnya hampir saja masuk Islam ketika melihat sesuatu yang mengherankan hatinya ketika perang Badar, yakni sewaktu ia berperang di pihak Quraisy. Dalam peperangan itu, Abu Lahab tidak ikut serta, dan mengirimkan 'Ash bin Hisyam sebagai gantinya. Dengan hati yang harap-harap cemas, ia menunggu-nunggu berita pertempuran, yang mulai berdatangan menyampaikan kekalahan pahit bagi pihak Quraisy.
Pada suatu hari, ketika Abu Lahab sedang duduk dekat sumur Zamzam bersama beberapa orang Quraisy, tiba-tiba kelihatan oleh mereka seorang berkuda datang menghampiri. Setelah dekat, ternyata bahwa ia adalah Abu Sufyan bin Harits.
Tanpa bertangguh Abu Lahab memanggilnya, katanya: - "Mari ke sini hai keponakanku! Pasti kamu membawa berita! Nah, ceritakanlah kepada kami bagaimana kabar di sana …!"
Ujar Abu Sufyan bin Harits: - "Demi Allah! Tiada berita, kecuali bahwa kami menemui suatu kaum yang kepada mereka kami serahkan leher-leher kami, hingga mereka sembelih sesuka hati mereka dan mereka tawan kami semau mereka ...! Dan Demi Allah! Aku tak dapat menyalahkan orang-orang Quraisy Kami berhadapan dengan orang-orang serba putih mengendarai kuda hitam belang putih, menyerbu dari antara langit dan bumi, tidak serupa dengan suatu pun dan tidak terhalang oleh suatu pun…!"
-- yang dimaksud Abu Sufyan dengan mereka ini ialah para malaikat yang ikut bertempur di samping Kaum Muslimin -
Menjadi suatu pertanyaan bagi kita, kenapa ia tidak beriman ketika itu, padahal ia telah menyaksikan apa yang telah disaksikannya?
Jawabannya ialah bahwa keraguan itu merupakan jalan kepada keyakinan. Dan betapa kuatnya keraguan Abu Sufyan bin Harits, demikianlah pula keyakinannya sedemikian kukuh dan kuat jika suatu ketika ia datang nanti .... Nah, saat petunjuk dan keyakinan itu telah tiba, dan sebagai kita lihat, ia Islam, menyerahkan dirinya kepada Tuhan Robbul'alamin ... !
Mulai dari detik-detik keislamannya, Abu Sufyan mengejar dan menghabiskan waktunya dalam beribadat dan berjihad, untuk menghapus bekas-bekas masa lain dan mengejar ketinggalannya selama ini....
Dalam peperangan-peperangan yang terjadi setelah pempembebasan Mekah ia selalu ikut bersama Rasulu!lah. Dan di waktu perang Hunain orang-orang musyrik memasang perangkapnya dan menyiapkan satu pasukan tersembunyi, dan dengan tidak diduga-duga menyerbu Kaum Muslimin hingga barisan mereka porak poranda.
Sebagian besar tentara Islam cerai berai melarikan diri, tetapi Rasulullah tiada beranjak dari kedudukannya, hanya
berseru: "Hai manusia ... ! Saya ini Nabi dan tidak dusta... ! Saya adalah putra Abdul Mutthalib ... !"
Maka pada saat-saat yang maha genting itu, masih ada beberapa gelintir shahabat yang tidak kehilangan akal disebabkan serangan yang tiba-tiba itu. Dan di antara mereka terdapat Abu Sufyan bin Harits dan puteranya Ja'far.
Waktu itu Abu Sufyan sedang memegang kekang kuda Rasulullah. Dan ketika dilihatnya apa yang terjadi, yakinlah ia bahwa kesempatan yang dinanti-nantinya selama ini, yaitu berjuang fi sabilillah sampai menemui syahid dan di hadapan Rasulullah, telah terbuka. Maka sambil tak lepas memegang tali kekang dengan tangan kirinya, ia menebas batang leher musuh dengan tangan kanannya.
Dalam pada itu Kaum Muslimin telah kembali ke medan pertempuran sekeliling Nabi mereka, dan akhirnya Allah memberi mereka kemenangan mutlak.
Tatkala suasana sudah mulai tenang, Rasulullah melihat berkeliling .... Kiranya didapatinya seorang Mu'min sedang memegang erat-erat tall kekangnya. Sungguh rupanya semenjak berkecamuknya peperangan sampai selesai, orang itu tetap berada di tempat itu dan tak pernah meninggalkannya.
Rasulullah menatapnya lama-lama, lalu tanyanya: "Siapa ini ... ? Oh, saudaraku, Abu Sufyan bin Harits... !" Dan demi didengarnya Rasulullah mengatakan "saudaraku", hatinya bagaikan terbang karena bahagia dan gembira. Maka diratapinya kedua kaki Rasulullah, diciuminya dan dicucinya dengan air matanya ....
Ketika itu bangkitlah jiwa penyairnya, maka digubahnya pantun menyatakan kegembiraan atas keberanian dan taufik yang telah dikaruniakan Allah kepadanya: -
"Warga Ka'ab dan 'Amir sama mengetahui
Di pagi hari Hunain ketika barisan telah cerai berai
Bahwa aku adalah seorang ksatria berani mati
Menejuni api peperangan tak pernah nyali
Semata mengharapkan keridla;in Ilahi
Yang Maha Asih dan kepada-Nya sekalian urusan akan kembali".
Abu Sufyan menghadapkan dirinya sepenuhnya kepada ibadat. Dan sepeninggal Rasulullah saw. ruhnya mendambakan kematian agar dapat menemui Rasulullah di kampung akhirat. Demikianlah walaupun nafasnya masih turun naik, tetapi kematiantetap menjadi tumpuan hidupnya... !
Pada suatu hari, orang melihatnya berada di Baqi' sedang menggali lahad, menyiapkan dan mendatarkannya. Tatkala orang-orang menunjukkan keheranan mereka, maka katanya:
"Aku sedang menyiapkan kuburku ....".
Dan setelah tiga hari berlalu, tidak lebih, ia terbaring dirumahnya sementara keluarganya berada di sekelilingnya dan sama menangis. Dengan hati puas dan tenteram dibukanya matanya melihat mereka, lalu katanya: -- "Janganlah daku ditangisi, karena semenjak masuk Islam tidak sedikit pun daku berlumur dosa...!"
Dan sebelum: Kepalanya terkulai di atas dadanya, diangkatkannya sedikit keatas seolah-olah hendak menyampaikan selamat tinggal kepada dunia fana ini ...

asbabul wurud (tanda orang munafik)

artinya: tanda orang munafik ada tiga: apabila berkata dusta; apabila berjanji ingkar, apabila diberi amanat, khianat".

diriwayatkan oleh: imam ahmad, al bukhari, muslim, turmidzi, dan an-nasai, semuanya dari abu hurairah.

sababul wurud:
al khathabi menerangkan bahwa hadits ini ditujukan Rasulullah kepaada orang yang munafik, namun Rasulullah tidak menjelaskan kepada para sahabat nama orang yang dimaksud, disebutkan:"si fulan munafik". hal ini menunjukkan keluhuran budi beliau.

keterangan:
dalam riwayat abu 'awana berbunyi (artinya): "tanda-tanda orang munafik ada tiga: jika ia berkata berlainan dengan kejadiannya dan sesungguhnya, jia ia berjanji untuk kebaikan ia tidak memenuhinya, jia ia diberi kepercayaan mengenai harta, rahasia aatau titipan ia kerjakan hal-hal yang bertentangan dengan apa yang diperintahkan Allah kepadanya dan ia berkhianat kepada-Nya"

ketiga tanda tersebut dikhususkan Rasulullah karena ketiganya meliputi perkataan, perbuatan dan niat yang saling bertentangan.

sumber:
ASBABUL WURUD latar belakang historis timbulnya hadits-hadits Rasul 1
oleh: ibnu hamzah al husaini al hanafi ad damsyiqi
diterjemahkan oleh: H.M. Suwarta Wijaya, B.A dan Drs. Zafrullah salim
dicetak oleh: radar jaya offset jakarta
penerbit: kalam mulia, jakarta

asbabul wurud (air zamzam)

"tanda (yang membedakan) antara kita dan orang-orang munafiq, bahwasanya mereka tidak akan memperoleh kekuatan dari air zamzam".

diriwayatkan oleh: al bukhari di dalam "a tarikhul kabir", oleh ibnu majah di dalam "sunnah"-nya dan oleh Al hakim di dalam "al mustadrak", semuanya dari ibnu abbas.

sababul wurud:
diriwayatkan oleh ibnu majah dari usman bin aswad dari muhammad bin abdurrahman bin abu bakar, katanya: "ketika aku berada di samping ibn abbas, datanglah seorang laki-laki. ibnu abbas bertanya kepadanya: "dari mana kau datang?" jawabnya: "dari sumur zamzam". apakah kau minum sebagaimana mestinya?", tanya ibnu abbas: "jika kau meminumnya, menghadaplah ke arah kiblat, ucapkanlah asma Allah, bernafaslah tiga kali, niscaya engkau akan merasa puas. setelah selesai, panjatkanlah pujian kepada Allah sebab Rasulullah pernah bersabda: "tanda yang membedakan antara kita...dst"

dalam riwayat lain, yakni setelah riwayat ibnu majah ada seorang perawi bernama muhammad bin abdurrahman dinyatakan jatuh (tidak memenuhi persyaratan). oleh sebab itu, kata al hakim, jiak utsman mendengar langsung dari ibnu abbas maka hadits tersebut telah memenuhi persyaratan shahih bukhari-muslim. kata adz dzahabi: "demi Allah dia (utsman) tidak menjumpainya. ia wafat tahun 150 hijriyah. karena itu menurut al munawi hadits ini munzathi' dan dia mempertahankan riwayat ibnu majah. kat hafizh: "hadits riwayat ibnu majah, hadits hasan.

keterangan:
dalam riwayat al hakim, berbunyi:"tanda khusus antara kita wahai orang-orang yang beriman dengan orang-orang munafik yang mulutnya mengaku beriman tetapi hatinya tidak beriman yaitu mereka tidak akan kuat minum air zamzam karena mereka benci setelah mengetahui bahwa syari'at islam menganjurkan untuk meminumnya banyak-banyak" (al fadhl qadir: 1:60)


sumber:
ASBABUL WURUD latar belakang historis timbulnya hadits-hadits Rasul 1
oleh: ibnu hamzah al husaini al hanafi ad damsyiqi
diterjemahkan oleh: H.M. Suwarta Wijaya, B.A dan Drs. Zafrullah salim
dicetak oleh: radar jaya offset jakarta
penerbit: kalam mulia, jakarta

asbabul wurud (tanda islam)

tanda islam: engkau bersaksi bahwa tidak ada tuhan kecuali Allah dan bahwa Muhammad utusan-Nya, engkau mendirikan shalat, engkau mengeluarkan zakat dan engkau meninggalkan syirik".

diriwayatkan oleh: Al Baihaqi di dalam "As Syu'ab" dari Bahaz bin Hakim dari ayahnya, dari kakeknya (Mu'awiyah bin Hayyadah).

sababul wurud:
kata Mu'awiyih bin Hayyadah, dia telah menemui Rasulullah, katanya
: "Ya Rasulullah, aku tidak datang kepadamu sehingga aku bersumpah demi jari-jariku ini agar aku tidak mengikutimu dan tidak mengikuti Agamamu. sesungguhnya aku menghadapi persoalan yang aku sendiri tidak mengetahuinya kecuali apa yang telah diajarkan Allah dan Rasul-Nya kepadaku. aku bertanya kepadamu tentang Allah berdasarkan Agama yang kau bawa kepada kami". Rasulullah bersabda: "duduklah". kata Rasulullah selanjutnya: "Aku diutus degan membawa Islam". aku (Umayyah) bertanya: apa tanda islam itu? jawab Rasulullah: tanda Islam: engkau...dst

kelengkapan Hadits tersebut berbunyi: "sesungguhnya setiap Muslim atas Muslim lainnya terpelihara, merupakan dua saudara yang harus saling menolong. Allah tidak akan menerima amal seorang musyrik. dan Tuhanku telah bertanya kepadaku apakah hal ini telah disampaikan oleh orang-orang yang hadir di antaramu kepada orang yang tidak hadir. sesungguhnya kalian akan ditanya tentang apa yang dikatakan oleh mulutmu. dan mulutmu itulah yang mula-mula akan ditanya, maka jaga dan peliharalah ia". aku (Mu'awiyah) bertanya: ya Rasulullah apakah ini Agama kami?"
jawab beliau : "Ya"

keterangan:
Ibnu Ma'in telah ditanya orang tentang Bahaz; katanya, isnad Hadits ini shahih, jika orang-orang selain Bahaz tsiqat (dapat dipercaya).

sumber:
ASBABUL WURUD latar belakang historis timbulnya hadits-hadits Rasul 1
oleh: ibnu hamzah al husaini al hanafi ad damsyiqi
diterjemahkan oleh: H.M. Suwarta Wijaya, B.A dan Drs. Zafrullah salim
dicetak oleh: radar jaya offset jakarta
penerbit: kalam mulia, jakarta

debat islam dengan kristen

untuk meningkatkan dan menambah wawasan kita tentang agama, tidak ada salahnya kita mendengarkan dan merenungi tentang debat antara islam dengan kristen dibawah ini.
untuk mengakses silahkan klik link ini
atau klik disini
dan jangan lupa beri komentar anda tentang debat ini ya........!!!